Kepemimpinan yang
Efektif di Sekolah/Madrasah
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas
mata kuliah
Manajemen Lembaga Pendidikan Islam
Dosen pengampu:
Dr. Hj. Ninik Masruroh, M.Pd.I
Disusun oleh:
Ali Yusron Mubarok
Ahmad Misbahul Munir
Elif Zulifah
Fikri
Nur Maulidfiyah
Nurul Chafidhoh
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PANCAWAHANA BANGIL
2014-2015
KATA PENGANTAR
Bismillahir Rahmanir Rahim,
Segala Puji hanya milik
Allah SWT. Dia lah yang telah menganugerahkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi
seluruh manusia dan Rahmat bagi segenap alam. Dia-lah yang Maha Mengetahui
makna dan maksud kandungan Al-Qur'an. Sholawat dan Salam semoga tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW, utusan dan manusia pilihan-Nya.
Dengan pertolongan dan hidayah-Nya lah, penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Kepemimpinan yang Efektif di Sekolah/Madrasah ini. Pada
kesempatan ini penulis me-nyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Hj. Ninik Masruroh,
M.Pd.I selaku
dosen pengampu mata kuliah Manajemen Lembaga Pendidikan Islam yang telah memberi arahan dan bimbingan kepada
kami.
2. Teman
teman serta semua pihak yang membantu baik pemikiran, motivasi dan arahan
hingga terselesainya Makalah ini.
3. Semua
pihak yang membantu, baik langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat di
sebutkan satu persatu.
Penulis berharap, agar
para pembaca makalah ini memberikan kritik dan masukan yang membangun serta
saran-saranya untuk kesempurnaan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini bisa
menambah wawasan ilmu pengetahuan dan bermanfaat.
Bangil, 27 Oktober 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 2
2.1Pengertian Kepemimpinan.................................................................... 2
2.2 Kriteria Seorang Pemimpin (Kepala Sekolah)..................................... 3
2.2 Peranan Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin........................................ 5
BAB III KESIMPULAN .................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Akhir-akhir
ini banyak orang membicarakan masalah krisis kepemimpinan. Banyak orang
mengatakan bahwa pada zaman sekarang sangat sulit mencari kader-kader pemimpin
pada berbagai tingkatan. Orang pada zaman sekarang cenderung mementingkan diri
sendiri dan tidak atau kurang perduli pada kepentingan orang lain, dan
kepentingan lingkungannya. Krisis kepemimpinan ini disebabkan karena makin
langkanya keperdulian pada kepentingan orang banyak, dan kepentingan
lingkungannya.
Dalam
upaya Peningkatan kualitas lulusan peserta didik, Kehadiran kepemimpinan kepala
sekolah sangat penting karena merupakan motor penggerak bagi sumber daya
sekolah terutama guru-guru dan karyawan sekolah. Begitu pentingnya peranan
kepemimpinan kepala sekolah dalam proses pencapaian tujuan pendidikan, sehingga
dapat dikatakan bahwa sukses tidaknya kegiatan sekolah sebagian besar
ditentukan oleh kualitas kepemimpinan yang dimiliki oleh kepala sekolah.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian kepemimpinan?
2.
Bagaimana kriteria pemimpin yang efektif?
3.
Apa peran kepala sekolah sebagai pemimpin?
1.3 Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan
2.
Untuk mengetahui kriteria pemimpin yang efektif
3.
Untuk mengetahui peran kepala sekolah sebagai pemimpin
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kepemimpinan
Makna
kata “kepemimpinan” erat kaitannya dengan kata “memimpin”. Kata memimpin
mengandung makna yaitu kemampuan untuk menggerakkan segala sumber yang ada pada
suatu organisasi sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan. Secara umum, kepemimpinan dapat diartikan sebagai
proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas tugas dari orang-orang
dalam kelompok.
Sekolah/madrasah adalah lembaga yang bersifat kompleks dan
unik. Bersifat kompleks karena sekolah/madrasah sebagai
organisasi di dalamnya teradapat berbagai dimensi yang satu sama lain saling
berkaitan dan saling menentukan. Sedang bersifat unik karena sekolah/madrasah memiliki karakter tersendiri, dimana terjadi
proses belajar mengajar, tempat terselenggaranya pembudayaan kehidupan manusia.
Karena sifatnya yang kompleks dan unik tersebut, sekolah sebagai organisasi
memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi. “Keberhasilan sekolah adalah
keberhasilan kepala sekolah.”
Kepala
sekolah berasal dari dua kata yaitu “Kepala” dan “Sekolah” kata kepala dapat
diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga.
Sedang sekolah adalah sebuah lembaga di mana menjadi tempat menerima dan
memberi pelajaran. Wahjosumidjo mengartikan bahwa:
“Kepala Sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas
untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar,
atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan
murid yang menerima pelajaran”.
Tugas kepala sekolah
adalah menjadi agen utama perubahan yang mendorong dan mengelola agar semua
pihak yang terkait menjadi termotivasi dan berperan aktif dalam perubahan
tersebut. Maka, efektifitas sekolah sebagai agen pembaruan tidak akan terjadi
tanpa pengertian dan dukungan kepala sekolah. Kepala sekolah harus memahami dan
mengembangkan keterampilan dalam melaksanakan perubahan, apabila mereka
menginginkan sekolahnya menjadi lebih efektif.
2.2 Kriteria Seorang
Pemimpin (Kepala Sekolah)
Agar seorang kepala
sekolah mampu menjalankan kepemimpinannya secara efektif, maka seorang kepala
sekolah harus memiliki empat unsure dibawah ini:
1. Visi
2. Keberanian
3. Mampu bekerja dalam
alam yang realities
4. Beretika
Esensi yang hampir sama
dengan menggunakan tinjauan yang berbeda dikemukakan oleh Agustian (2007)
berkaitan dengan kepemimpinan yang unggul. Ginandjar membagi lima level
kepemimpinan yang saling berurutan, yaitu:
1. Pemimpin yang dicintai
2. Pemimpin yang dipercaya
3. Pemimpin yang
membimbing
4. Pemimpin yang
kepribadian
5. Pemimpin yang abadi
Menurut Mahdi,
kepemimpinan efektif adalah kepemimpinan yang digawangi oleh pemimpin yang
mampu menerjemahkan fungsinya menjadi perilaku nyata. Kepemimpinan efektif
bukan sekedar pusat kedudukan atau kekuatan, tetapi merupakan interaksi aktif
yang efektif.
Efektifitas dalam
mencapai tujuan dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut:
1. Kapabilitas (al-kafa’ah),
kemampuan berkesinambungan, bekerja dan mempresentasikannya
2. Pemahaman(al-fahm),
ketajaman melihat tujuan dan memahami konsepsinya
3. Koordinasi
(al-tandhim), kemampuan mendefinisikan tugas merencanakan hubungan kerja dan
mengorganisasikannya, mengefektifkan penyampaian dan penerimaan informasi
Untuk bisa memimpin
dengan baik, seorang pemimpin harus mencintai orang-orang yang dipimpinnya.
Didalam sebuah hadits Nabi SAW dinyatakan, bahwa: “Man la yarham la yurham” (
Al Hadits ), yakni siapa saja yang tidak mencintai (tidak mengasihi) orang
lain, maka ia tidak akan dicintai (dikasihi) oleh orang lain. Seorang pemimpin
untuk dapat memulai memimpin dengan baik adalah dengan memiliki sifat kasih
sayang atau mencintai terhadap yang dipimpinnya. Dengan dimilikinya sifat ini,
maka pemimpin akan menjadikan SDM sebagai aset utama yang paling penting dan
tidak tertandingi oleh aset apapun.
Setelah mampu memimpin
yang memfokuskan pada manusia dengan mengedepankan sifat kasih sayang dan
mencintai. Pemimpin harus memiliki integritas yang tinggi untuk mencapai visi
dan cita-citanya. Dengan integritas yang tinggi tersebut akan menimbulkan
keberanian dalam diri pemimpin untuk menghadapi berbagai rintangan dan resiko
yang menghadangnya. Dengan integritas, keberanian, dan komitmen itulah pemimpin
akan memperoleh kepercayaaan.
Dengan kepercayaan yang
diperolehnya tersebut, tidak berarti kemudian emimpin mengeksploitasi para
pengikutnya dengan sekehendak hatinya, tetapi justru sebaliknya pemimpin harus
mampu membimbing pengikutnya untuk dapat menjadi pemimpin yang baik. Pada
tahap inilah pemimpin akan memperoleh loyalitas yang tinggi dari pengikutnya.
Loyalitas tersebut didapatkan karena adanya pengakuan yang tinggi sebagai
akibat dari proses pembimbingan dari pemimpinnya.
Hasil riset yang
dilakukan oleh Slamet (2007), menunjukkan bahwa karakteristik kepala
sekolah/madrasah yang tangguh adalah kepala sekolah/madrasah yang memiliki:
1.
Visi, misi dan strategi
2.
Kemampuan
mengoordinasikan dan menyerasikan sumber daya dengan tujuan
3.
Kemampuan mengambil
keputusan secara terampil
4.
Toleransi terhadap
perbedaan pada setiap orang, tetapi tidak toleran terhadap orang-orang yang
meremehkan kualitas, prestasi, standard an nilai-nilai
5.
Memobilisasi sumberdaya
6.
Memerangi musuh-musuh
kepala sekolah
7.
Menggunakan system
sebagai cara berfikir, mengelolah dan menganalisis sekolah
8.
Menggunakan input
manajement
9.
Menjalankan perannya
sebagai manajer, pemimpin, pendidik, wirausahawan, regulator, penyedia,
pencipta iklim kerja, administrator, pembaharu dan pembangkit motivasi
10. Melaksanakan
dimensi-dimensi tugas, proses, lingkungan dan keterampilan personal
11. Menjalankan gejala 4
serangkai, yaitu merumuskan sasaran, memilih fungsi-fungsi yang diperlukan
untuk mencapai sasaran, malakukan analisis SWOT dan mengupayakan
langkah-langkah untuk meniadakan persoalan
12. Menggalang teamwork yang
cerdas dan kompak
13. Mendorong
kegiatan-kegiatan kreatif
14. Mencipatakan sekolah
belajar
15. Menerapkan manajemen
berbasis sekolah
16. Memusatkan perhatian
pada pengelolaan proses belajar mengajar
17. Memberdayakan sekolah
2.3
Peranan Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin
Peranan
kepala sekolah sebagai leader tampak dalam usaha mempengaruhi staf sekolah
untuk melaksanakan tugas-tugas dengan penuh antusias demi tercapainya tujuan
pendidikan. Beberapa peranan penting kepala sekolah sebagai leader antara lain meliputi:
1)
Kepala
Sekolah sebagai Pemimpin Pendidikan (EduacationalLeader)
2)
Kepala
Sekolah sebagai Manajer (Manegement Leader)
3)
Kepala
Sekolah sebagai Pemimpin Administrasi (Administrative Leader)
4)
Kepala
Sekolah sebagai Pembina Staf (Supervisory Leader)
5)
Kepala
Sekolah sebagai Pendidik
Pengambilan
keputusan seorang
pemimpin adalah pekerjaan mental setiap
orang yang disebut manajer (pimpinan), untuk memecahkan masalah-masalah yang
selalu timbul setiap hari dan setiap saat. Kegiatan pengambilan keputusan diperlukan
dalam setiap organisasi apapun, baik organisasi yang besar maupun yang kecil. Seorang
manajer atau pimpinan yang dalam pengambilan keputusan cepat dan tepat, maka
manajer atau pimpinan tersebut dapat dinilai berhasil.
Pengambilan
keputusan dapat dilihat sebagai salah satu fungsi seorang pemimpin . Dalam
pelaksanan kegiatan untuk menerjemahkan berbagi keputusan berbagai alternatif
dapat dilakukan dan untuk itu pemilihan harus dilakukan. Pengambilan keputusan
adalah soal yang berat karena sering menyangkut kepentingan banyak orang. Tidak
ada sesuatu yang pasti dalam pengambilan keputusan . Pemimpin harus memilih
diantara alternatif yang ada dan kemungkianan implikasi atau akibat suatu
pengambilan keputusan tertentu.
Proses pengambilan
keputusan meliputi tiga kegiatan, yaitu sebagai berikut:
1.
kegiatan yang
menyangkut pengenalan, penentuan dan diagnosis masalah
2.
Kegiatan yang
menyangkut pengembangan alternative pemecahan masalah
3.
Kegiatan yang
menyangkut evaluasi dan memilih pemecahan masalah terbaik
Adapun cirri-ciri
keputusan yang baik adalah sebagai berikut:
1)
Setiap keputusan
sekolah yang diambil harus dikomunikasikan dengan jelas kepada orang-orang yang
terkena keputusan
2)
Kepala sekolah, staf
dan personill lainnya berpartisipasi penuh didalam proses pembuatan keputusan
sekolah
3)
Keputusan sekolah yang
dibuat tidak kaku, harus rasional dan mudah diimplementasikan
4)
Keputusan yang diambil
harus diikuti dengan implementasinya
5)
Keputusan sekolah yang
telah diambil dan dirasakan tidak cocok lagi, tidak dipaksakan untuk
dilaksanakan, tetapi harus dibuat keputusan pengganti
Mengatur orang (dalam istilah karenanya
”memimpin orang”) adalah suatu hal yang ’gampang-gampang susah’, karena orang
yang diatur (bawahan) dan orang yang mengatur (pemimpin/manajer) sering
mempunyai pendapat dan pengalaman, kematangan jiwa, kemauan dan kemampuan
menghadapi situasi yang berbeda.
Menurut Paul Hersey dan Ken Blanchard, tidak
satu cara yang terbaik untuk mempengeruhi perilaku orang-orang yang mempunyai
kemauan dan kemampuan yang berbeda-beda. Gaya kepemimpinan yang efektif adalah
kepemimpinan yang disesuaikan dengan tingkat kedewasaan bawahan yang akan
dipengaruhi pemimpin.
Dapat
disimpulkan bahwa keberhasilan seorang pemimpin adalah apabila ia dapat
mengidentifikasikan tingkat kedewasan individu atau kelompok bawahan yang
hendak ia pengaruhinya, dan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai. Dengan
kata lain, efektifitas seseorang menajer dalam memimpin bawahannya banyak
tergantung dari situasi dan kematangan bawahannya, tidak ada gaya kepemimpinan
yang paling baik dan tidaklah tepat menerapkan gaya kepemimpinan yang sama pada
setiap saat / situasi yang di hadapinya. Konsep kepemimpinan situasional ini
telah dapat membekali manager dengan pedoman untuk menentukan hal-hal yang
perlu lakukan terhadap bawahan dalam berbagai situasi.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kepemimpinan
dapat diartikan sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas
tugas dari orang-orang dalam kelompok. Seorang kepala sekolah
harus memiliki empat unsure dibawah ini:
1) Visi
2) Keberanian
3) Mampu bekerja dalam
alam yang realities
4) Beretika
Beberapa
peranan penting kepala sekolah sebagai leader antara lain meliputi:
a) Kepala Sekolah sebagai Pemimpin Pendidikan
(EduacationalLeader)
b) Kepala Sekolah sebagai Manajer (Manegement
Leader)
c) Kepala Sekolah sebagai Pemimpin Administrasi
(Administrative Leader)
d) Kepala Sekolah sebagai Pembina Staf
(Supervisory Leader)
e) Kepala Sekolah sebagai Pendidik
DAFTAR PUSTAKA
Faletehan, Aun
Falestian. 2006. Dasar-dasar manajemen. Surabaya : IAIN Sunan Ampel.
Mamduh. M Hanafi,
MBA. 1987. Manajemen. Yogyakarta : Percetakan akademi manajemen
perusahaan YKPN
Muhaimin, et al. 2010. Manajemen
Pendidikan. Jakarta: Kencana
Qomar,
Mujamil. 2007. Manajemen Pendidikan Islam. Malang: Erlangga